10 Peluang Bisnis Bagus di 10 hari terakhir Bulan Rhamadan
1. Makanan Takjil
Segala
jenis makanan yang disajikan pada saat berbuka puasa atau biasa disebut
dengan takjil selalu menjadi incaran. Berbagai jenis makanan, seperti
risol, bakwan, tempe goreng, tahu goreng,
pisang goreng, kroket, pastel, martabak, asinan, kolak, dan bubur
sum-sum menjadi incaran orang-orang yang ingin berbuka puasa.
Tidak
hanya makanan kecil saja yang berani dijajakan, tetapi juga makanan
berat, seperti ayam goreng, pepesan tahu, pepesan ikan, gudeg, daging
serundeng, sayur singkong, telur balado, orek tempe, sampai mie goreng
juga disajikan para penjual dadakan.
Fenomena
bulan puasa di setiap tahun memang selalu mengejutkan masyarakat dengan
banyaknya para penjual dadakan mulai dari yang menggelar meja di depan
rumah sampai membuka lapak di sekitar lahan yang strategis, sehingga
terkadang membuat kemacetan jalan yang dipenuhi orang-orang yang sedang
ngabuburit mencari bukaan puasa.
Larisnya
dagangan makanan berbuka puasa tersebut menjadi incaran karena harga
yang ditawarkan pada berbagai jenis makanan tersebut masih dapat
terjangkau masyarakat, mulai dari Rp 500-15.000 tergantung pada jenis
makanannya.
Berdasarkan
pengakuan dari beberapa para penjual makanan tersebut, terutama yang
mendadak baru berjualan di bulan puasa ini mereka bisa mengambil
keuntungan dua kali lipat atau lebih. Kebanyakan para penjual adalah
ibu-ibu yang langsung turun tangan memasak sekaligus berjualan dengan
modal yang bervariasi sekitar Rp 300.000- 1 juta.
2. Minuman Berbuka Puasa
Ramainya
jalanan menjelang berbuka puasa juga dikeliling oleh penjual minuman.
Berbagai jenis minuman, seperti es teh, es kelapa, es campur, es buah,
sop buah, es pisang ijo, segala macam jus buah juga menjadi buruan
orang-orang yang akan berbuka puasa.
Penjual
minuman ini selalu saja bisa ditemukan di sepanjang jalan dengan
bermodalkan gerobak dan hampir selalu ramai dikerubuti orang-orang yang
mengincar minuman. Harga yang ditawarkan juga masih terbilang cukup
murah, mulai dari Rp 2.000-8.000 per gelas atau per bungkusnya.
Para
penjual minuman ini memang merupakan penjual yang sudah biasa berjualan
minuman jauh sebelum datangnya bulan puasa. Modal yang dikumpulkan
untuk menjual dagangan minumannya pun tidak terlalu besar, mulai dari Rp
200.000-750.000. Seperti halnya makanan, para penjual minuman pun
biasanya juga bisa meraup keuntungan dua kali lipat atau lebih dari
besarnya modal.
3. Kue Lebaran
Memasuki
bulan suci ramadan, masyarakat tentunya juga menunggu datangnya hari
kemenangan di Hari Raya Idul Fitri. Di hari kemenangan tersebut,
masyarakat menyiapkan segala hidangan yang akan disajikan kepada para
tamu yang akan berkunjung ke rumahnya.
Salah
satu sajian yang wajib disajikan di setiap rumah adalah kue lebaran.
Beberapa jenis kue yang biasa disajikan seperti kue kacang, kue nastar,
kue keju kastengel, kue satu, kue sagon, kue putri salju, kue kumis
kucing, dan beberapa kue khas asal daerah masing-masing pemilik
rumahnya.
Bagi
ibu-ibu yang gemar membuat kue, hal ini tentunya bisa menjadi
keuntungan bagi mereka karena tidak semua orang bisa membuat kue yang
enak untuk disajikan di rumahnya. Hobi membuat kue ini bisa memberikan
keuntungan karena biasanya mereka bisa mendapatkan keuntungan kurang
lebih dua kali lipat dari modal yang telah dikeluarkan untuk membeli
bahan-bahannya.
Modal
yang biasanya dikeluarkan oleh ibu-ibu yang gemar membuat kue ini
tergantung dari jumlah pesenan kue kepada mereka. Berdasarkan perkiraan
mereka, biasanya modal yang dikeluarkan berkisar antara Rp 1-1,5 juta.
Berdasarkan
modal tersebut, mereka memberikan harga kue sesuai dengan jenis kue dan
ukuran toplesnya dari ukuran ¼ kg - ½ kg. Harga untuk kue berukuran
toples ¼ kg biasanya berkisar antara Rp 25.000-35.000, sedangkan untuk
ukuran toples ½ kg harganya antara Rp 50.000-80.000.
4. Busana Muslim
Dimulai
dari bulan suci ramadan, seringkali terlihat jelas dari tampilan para
wanita yang tiba-tiba tergerak untuk mengenakan busana muslim atau biasa
disebut dengan hijab. Bagi muslimah yang saat ini berani tampil
fashionable sejalan dengan perkembangan mode kini bisa hadir dengan
berbagai tampilan, seperti kerudung, jilbab, bergo, inner ninja,
asesoris bros, shawl, kaftan, kimono dress, victorian dress, half
batwing dress, hareem pants, dan berbagai model busana tertutup lainnya.
Muslimah yang saat ini berani tampil gaya
mengikuti perkembangan mode menjadi semakin kreatif untuk merancang
busana muslim yang tetap terlihat catchy, namun tetap tidak melanggar
kaidah agamanya. Mereka juga memanfaatkan bulan suci ini untuk mengajak
wanita untuk berhijab dengan menawarkan busana-busana muslim yang
memiliki style, tapi tetap terjangkau harganya.
Harga yang dipasang untuk busana muslim yang berani tampil gaya
ini mulai dari harga Rp 30.000-70.000 pada berbagai jenis kerudung
serta Rp 150.000-250.000 untuk model-model busana muslim. Modal yang
harus dikeluarkan oleh pebisnis busana muslim ini sekitar Rp 10-20 juta
sesuai dengan jumlah pesanan atau barang dagangan yang berani mereka
tawarkan.
Dari
modal tersebut, biasanya mereka bisa meraup keuntungan Rp 3-7 juta
tergantung pada ramainya penjualan yang biasanya menggunakan sistem
ready stock dan pre-order.
5. Perlengkapan ibadah salat
Gencarnya
umat muslim yang sedang menjalankan ibadah sebanyak-banyaknya di bulan
suci ramadan ini membuat mereka mempersiapkan perlengkapan sholat agar
ibadah yang mereka semakin giat menjalankan ibadahnya. Beberapa
perlengkapan ibadah ini, antara lain mukena, kain sarung, sajadah,
tasbih, dan al-Qur’an,
Harga
masing-masing perlengkapan sholat ini juga bervariasi, biasanya
berkisar antara Rp 50.000-200.000 untuk mukena, Rp 25.000-100.000 untuk
kain sarung, Rp 50.000-150.000 untuk sajadah, Rp 20.000-75.000 untuk
tasbih, dan Rp 30.000-100.000 untuk al-Qur’an.
Modal
yang biasanya dikeluarkan untuk membuka bisnis perlengkapan ibadah
sholat ini tergantung pada besar kecilnya barang-barang yang ditawarkan.
Biasanya bisa bermodal antara Rp 5-15 juta. Keuntungan yang bisa
terkumpul dengan berbisnis macam-macam perlengkapan ibadah salat ini
bisa sampai Rp 2-5 juta.
6. Buah-buahan
Selain
makanan yang sebelumnya telah disebutkan, buah-buahan ternyata juga
tetap laris selama bulan puasa. Buah-buahan ini tetap dicari oleh
masyarakat pada saat berbuka puasa karena mengandung berbagai vitamin
yang diperlukan tubuh agar tetap fit. Ada beberapa jenis buah yang laris menjelang buka puasa, yaitu timun suri, blewah, kolang-kaling, dan kurma.
Harga
buah-buahan tersebut pada saat bulan puasa menjadi meningkat karena
banyak orang yang mencari buah-buahan tersebut. Harga buah-buahan yang
naik di pasaran saat bulan puasa sekarang ini, misalnya timun suri
menjadi Rp 5.000, buah blewah sekitar Rp 8.000, kolang kaling per
kilogram menjadi Rp 10.000, dan kurma per kilogramnya senesar Rp 50.000.
Buah-buahan
tersebut biasanya dinikmati saat berbuka puasa secara langsung atau
dijadikan ke dalam minuman. Modal yang harus dikeluarkan untuk usaha
buah-buah tidak cukup besar karena kebanyakan para pedagang langsung
mengambil dari sumbernya, yaitu pemilik lahan buah-buahan.
7. Ketupat
Makanan
pada saat bulan puasa hingga menjelang hari raya lebaran memang menjadi
kebutuhan utama yang selalu laris untuk dijadikan peluang usaha. Jenis
makanan berikutnya adalah ketupat yang biasa identik dengan ciri khas
hari lebaran.
Ketupat
yang menjadi simbol hari lebaran akan hadir menghiasi pasar-pasar
maupun di berbagai pusat perbelanjaan. Bagi bisnis ketupat itu sendiri
di pasaran dimulai sejak akhir bulan ramadan. Ibu-ibu yang sibuk
mempersiapkan ketupat sebagai hidangan utama di hari Lebaran biasanya
banyak yang tidak sempat membuat ketupat sendiri karena sibuk
mempersiapkan hidangan lauk lainnya. Ini yang menjadi keuntungan para
pembuat ketupat yang mendapat pesanan ketupat dalam jumlah yang baik.
Untuk
modal dalam membuat ketupat itu sendiri disesuaikan dengan harga besar
yang naik di pasaran mulai bulan Ramadhan. Oleh karena itu, harga
ketupat menjadi naik sekitar dua kali lipat, dari harga Rp 1.000 per
ketupat menjadi Rp 2.000.
8. Kembang Api
Bulan
ramadan memang membawa berkah bagi setiap umat muslim dan memberikan
keceriaan bagi yang merayakannya. Keceriaan pada malam-malam bulan puasa
biasanya diwarnai oleh kembang api.
Perayaan
kembang api ini juga akan semakin meriah pada saat malam takbiran,
sehari sebelum Hari raya Lebaran, meskipun terkadang membawa musibah
kebakaran apabila tidak berhati-hari memainkannya.
Perayaan
kembang api ini dijadikan peluang oleh para pedagang-pedagang yang
menjual berbagai jenis kembang api, mulai dari air mancur, petasan
penyu, petasan kumbang, petasan kura-kura, dan petasan banting.
Harga
yang ditawarkan oleh pedagang kembang api ini disesuaikan dengan jenis
dan ukuran kembang api tersebut. Harganya berkisar antara Rp
5.000-50.000 per lusinnya.
Menurut
pedagang kembang api, modal untuk membeli dagangan kembang api ini
cukup besar bisa sekitar belasan juta. Kembang api ini biasa diambil
langsung dari Kota yang kemudian akan dijual kembali di beberapa wilayah.
9. Parsel
Barang
yang biasanya ditunggu-tunggu saat menjelang hari raya lebaran adalah
kiriman parsel dari rekan-rekan. Parsel ini menjanjikan peluang yang
cukup besar di hari raya, termasuk di hari lebaran. Meskipun, saat ini
ada peraturan untuk menolak kiriman parsel yang diidentikan sebagai
bentuk suap.
Bentuk
parsel saat ini hadir dengan berbagai hiasan dan ini yang juga telah
dirancang sedemikian rupa hingga menarik untuk dilihat. Saat ini parsel
tidak hanya berisi makanan-makanan, tetapi juga bisa peralatan makan,
perlengkapan sholat, hingga perhiasan.
Harga
yang dipatok untuk berbagai macam parsel ini tentunya disesuaikan
dengan ukuran dan isi parsel yang ada di dalamnya. Harga dimulai dari Rp
200.000 yang berisi makanan-makanan dengan ukuran yang kecil sampai
dengan Rp 700.000 yang berukuran besar.
Sementara
parsel yang berisi perlengkapan makan bisa dipatok dengan harga Rp
750.000-1,5 juta. Parsel yang memuat perlengkapan salat bisa lebih mahal
lagi, yaitu berkisar lebih dari Rp 1 juta.
10. Rental Mobil
Tujuan
dari merayakan hari raya kemenangan setelah bulan puasa bagi kaum urban
adalah bisa bertemu kembali dengan seluruh kerabat-kerabatnya. Inilah
saat yang ditunggu-tunggu oleh seluruh masyarakat untuk bisa bertemu
dengan keluarga tercinta.
Ada
banyak alternatif yang ingin kembali ke kampung halamannya, yaitu
dengan pesawat terbang, kereta api, kapal laut, bis umum, motor, dan
mobil. Kendaraan mobil inilah yang diminati masyarakat untuk bisa
mengendarai kendaraan ini ke kampung halamannya dengan rasa bangga dan
bisa memuat anggota keluarganya dalam jumlah yang banyak.
Namun,
sayangnya tidak semua orang yang ingin pulang ke kampung memiliki
kendaraan pribadi. Jasa penyewaan rental mobil inilah yang menjadi
solusi mereka yang tidak memiliki kendaraan pribadi untuk tetap bisa
membawa anggota keluarganya ke kampung.
Mobil
yang disewakan oleh perusahaan jasa rental ini juga ada berbagai macam
tipe, seperti Avanza, Inova, Alphard, dan Camry yang biasanya paling
banyak diminati. Pada liburan hari raya lebaran ini biasanya orang-orang
akan menyewa mobil tersebut selama beberapa hari.
Harga
penyewaan mobil tersebut per harinya biasanya sekitar Rp 300.000, akan
tetapi untuk hari raya lebaran ini bisa melonjak menjadi Rp 500.000 per
harinya. Keuntungan yang didapatkan oleh perusahaan rental mobil ini
biasanya bisa dibilang cukup besar, meskipun modal yang dikeluarkan juga
tentunya sangat besar.